INFOkampoeng. Tidak ada pacaran yang Islami. Islam mengajarkan kepada orang yang sanggup untuk menikah, agar mengambil langkah-langkah positif menuju pernikahaan. Sebaliknya orang belum mampu, agar dia berpuasa. Nabi Muhammad SAW Bersabda,
Wahai para pemuda,siapa diantara kalian yang sanggup untuk menikah,maka menikahkan. Karena dengan menikah lebih bisa menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka berpuasalah, karena puasa adalah perisai.
( HR.BUKHARI MUSLIM).
Wahai para pemuda,siapa diantara kalian yang sanggup untuk menikah,maka menikahkan. Karena dengan menikah lebih bisa menjaga pandangan dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka berpuasalah, karena puasa adalah perisai.
( HR.BUKHARI MUSLIM).
Oleh karena itu, menjalin kasih antara laki-laki dan perempuan, yang tidak dalam rangka menuju pernikahan dan lamaran. Meskipun dengan alasan ta’aruf (perkenalan), maka tetap tidak diperbolehkan. Rasulullah bersabda,
Sesungguhnya Allah menulis bagian dari perzinahan kepada anak Adam. Dia pasti mendapat bagian itu. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah mengatakanya, sedangkan jiwa berangan-angan dan menginginkanya. Dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakanya (membuktikanya).
Shahih Bukhari 5/588; Muslim 4/2657. Jadi kesimpulannya, bahwa pacaran yang Islami tidak ada dalam Islam. Karena itu jauhilah pacaran.
Sesungguhnya Allah menulis bagian dari perzinahan kepada anak Adam. Dia pasti mendapat bagian itu. Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah mengatakanya, sedangkan jiwa berangan-angan dan menginginkanya. Dan kemaluan membenarkan itu semua atau mendustakanya (membuktikanya).
Shahih Bukhari 5/588; Muslim 4/2657. Jadi kesimpulannya, bahwa pacaran yang Islami tidak ada dalam Islam. Karena itu jauhilah pacaran.