Kampoeng News
Religi-
Kampoeng News - Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyahh ( PDTA ) merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan tingkat sekolah dasar (SD). Paserta didiknya merupakan murid sekolah dasar yang belajar setelah pulang sekolah di pagi hingga siang hari.
Untuk usia dan tingkat anak yang wajib masuk PDTA masih beragam, tergantung kebijakan madrasah di wilayah masing-masing, untuk Kabupaten Kampar, anak yang wajib masuk ke PDTA mulai ketika sudah kelas dua SD.
Kesempatan ini disetujui seluruh kepala PDTA di wilayah tersebut. Sedangkan untuk bidang studi yang di ajarkan disesuaikan dengan kurikulum yang di buat oleh kantor departemen agama. Sehingga seluruh PDTA sama materi yang di ajarkan untuk ruang lingkup kabupaten.
Untuk waktu belajar PDTA dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan materi yang diajarkan melipiti : Bahasa arab, fiqih, sejarah Islam, aqidah akhlak, Al-qur'an Hadist, praktek ibadah, pengembangan bakat, imlak, muhtal muhadats, didikan shubuh, dan lain-lain.
Selain belajar formal di kelas murid PDTA juga belajar di luar jam sekolah, seperti : didikan Shubuh, kegiatan didikan Shubuh ini bisa dikatakan praktek dari semua materi yang di pelajari oleh siswa dan di praktekan ketika didikan Shubuh.
Untuk materi yang diajarkan ketika didikan shubuh meliputi : latihan pidato, hafal Al-qur'an, praktek adzan dan sholat, praktek wudhu, puisi Islam Islami dan bakat lain yang dimiliki oleh siswa.
Saat ini masih banyak PDTA yang aktif mengadakan kegiatan didikan Shubuh, siantaranya adalah PDTA al-yaqin Siabu Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Riau. Mulai dari tahun dua ribuan didikan shubuh sudah di mulai, dan berlangsung hingga sekarang. Untuk tenaga pengajar di ambil dari penduduk lokal yang paham dengan pendidikan agama.
Ustadz Sardianto merupakan salah satu dari tenaga pengajar yang sudah lama berkecimpung di PDTA. Dan saat ini beliau masing menjabat sebagai kepala sekolah PDTA Al-yaqin Siabu.
Harapan beliau cukup sederhana" semoga ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat bagi mereka di kemudian hari, dan menjadi amal jariyah bagi saya".
Pendidikan PDTA sangat berpengaruh terhadap anak setingkat sekolah dasar, karena di SD sendiri untuk pendidikan Agama hanya dua jam dalam seminggu. Maka dengan hadirnya PDTA mampu menjadi penyeimbang bagi siswa. Dan mampu menambah ilmu agama bagi untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.
Religi-
Kampoeng News - Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyahh ( PDTA ) merupakan lembaga pendidikan yang setara dengan tingkat sekolah dasar (SD). Paserta didiknya merupakan murid sekolah dasar yang belajar setelah pulang sekolah di pagi hingga siang hari.
Untuk usia dan tingkat anak yang wajib masuk PDTA masih beragam, tergantung kebijakan madrasah di wilayah masing-masing, untuk Kabupaten Kampar, anak yang wajib masuk ke PDTA mulai ketika sudah kelas dua SD.
Kesempatan ini disetujui seluruh kepala PDTA di wilayah tersebut. Sedangkan untuk bidang studi yang di ajarkan disesuaikan dengan kurikulum yang di buat oleh kantor departemen agama. Sehingga seluruh PDTA sama materi yang di ajarkan untuk ruang lingkup kabupaten.
Untuk waktu belajar PDTA dimulai dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sedangkan materi yang diajarkan melipiti : Bahasa arab, fiqih, sejarah Islam, aqidah akhlak, Al-qur'an Hadist, praktek ibadah, pengembangan bakat, imlak, muhtal muhadats, didikan shubuh, dan lain-lain.
Selain belajar formal di kelas murid PDTA juga belajar di luar jam sekolah, seperti : didikan Shubuh, kegiatan didikan Shubuh ini bisa dikatakan praktek dari semua materi yang di pelajari oleh siswa dan di praktekan ketika didikan Shubuh.
Untuk materi yang diajarkan ketika didikan shubuh meliputi : latihan pidato, hafal Al-qur'an, praktek adzan dan sholat, praktek wudhu, puisi Islam Islami dan bakat lain yang dimiliki oleh siswa.
Saat ini masih banyak PDTA yang aktif mengadakan kegiatan didikan Shubuh, siantaranya adalah PDTA al-yaqin Siabu Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Riau. Mulai dari tahun dua ribuan didikan shubuh sudah di mulai, dan berlangsung hingga sekarang. Untuk tenaga pengajar di ambil dari penduduk lokal yang paham dengan pendidikan agama.
Ustadz Sardianto merupakan salah satu dari tenaga pengajar yang sudah lama berkecimpung di PDTA. Dan saat ini beliau masing menjabat sebagai kepala sekolah PDTA Al-yaqin Siabu.
Harapan beliau cukup sederhana" semoga ilmu yang saya berikan bisa bermanfaat bagi mereka di kemudian hari, dan menjadi amal jariyah bagi saya".
Pendidikan PDTA sangat berpengaruh terhadap anak setingkat sekolah dasar, karena di SD sendiri untuk pendidikan Agama hanya dua jam dalam seminggu. Maka dengan hadirnya PDTA mampu menjadi penyeimbang bagi siswa. Dan mampu menambah ilmu agama bagi untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.