KAMPOENG NEWS
Sumber : detik.com
Kampoeng News - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengatakan, dalam lima tahun ke depan dana desa akan dinaikkan menjadi Rp 400 triliun yang sebelumnya Rp 257 triliun. Menurutnya, hal itu tidak hanya digunakan untuk infrastruktur tapi fokus pemberdayaan manusia dan pemberdayaan ekonomi desa.
"Kita lihat desa-desa yang inovasinya bagus sekarang dana desanya atau BUMDes-nya membayar pajak lebih besar dari dana desanya. Bersama bank dunia ada program bursa inovasi desa, kita menyediakan fasilitator untuk masyarakat supaya ide-idenya bisa tergali keluar sehingga dana desanya bisa berinovasi," ujar Eko dalam keterangan tertulis, Jumat (5/7/2019).
Menurut Eko, dalam program inovasi desa ini perlu pendampingan. Kendala paling sulit yaitu mengedukasi masyarakat karena beragamnya atau masih rendahnya tingkat pendidikan. Oleh karena itu, Kemendes PDTT melibatkan forum Pertides untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan memberikan pendampingan karena banyaknya jumlah desa.
"Bursa inovasi desa tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk berinovasi. Kedua, setiap inovasi tersebut kita dokumentasikan dalam bentuk video atau tulisan. Sehingga bisa ditiru desa-desa lain sampai negara-negara lain," kata Eko
Eko menambahkan, pentingnya inovasi dan perlunya mengkloning dari desa-desa sukses. Melalui Bursa inovasi desa ini diberikan fasilitator untuk merangsang masyarakat desa agar kreativitas dan idenya keluar.
"Bursa Inovasi desa penting agar desa-desa yang sukses kita dokumentasikan hasil inovasinya dalam bentuk tulisan dan video. Sudah ada 11.000 dokumen dalam bentuk tulisan dan video.
Kami berharap tiap desa bikin bioskop desa. Inovasi-inovasi, pelatihan-pelatihan, bisa dilakukan di bioskop desa," imbuhnya
Lebih lanjut, Eko mengatakan bahwa dengan inovasi desa, dana desa dipakai untuk hal-hal produktif. Sehingga pengurangan kemiskinan akan lebih cepat. "Saya apresiasi workshop ini.
inovasi desa besar. Mudah-mudahan dalam workshop ini bisa merumuskan program-program inovasi desa," harapnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Plt Inspektur Jenderal Ansar Husen mengatakan bahwa diadakannya workshop pengawasan ini untuk memastikan program inovasi desa yang bersumber dari dana desa agar bisa berjalan sesuai ketentuan yang berlaku dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Inspektorat Jenderal Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP), juga ikut bersinergi dengan inspektorat kementerian lain dan inspektorat daerah untuk mengawal dana desa dan program inovasi desa.
"Dalam rangka pengawasan program inovasi desa ini kita melakukan monitoring dan evaluasi secara random di beberapa kabupaten terpilih yang dilaksanakan bersama Satgas dana desa.
Kegiatan workshop ini untuk membangun sinergitas antara beberapa Kementerian atau lembaga, daerah dan para pelaku atau pelaksana dengan inovasi desa agar program ini bisa berjalan lebih lancar dan efektif," terangnya. Baca berita Kemendes PDTT lainnya di sini.
Sumber : detik.com