KAMPOENG NEWS
Aksi yang berlangsung di depan gedung rektorat ini sebelumnya sempat terhalang karena tidak diperbolehkan masuk oleh pihak keamanan kampus.
Namun, para calon penerus bangsa ini tak patah semangat dan berhasil masuk melalui gerbang samping.
“Teman-teman kita harus masuk, ini adalah kampus kita, masuk ke Rektorat harga mati, sepakat teman-teman?” teriak Alif Effendy yang merupakan koordinator lapangan aksi sambil memegang toa.
Setelah saling berdebat, Rektor UIN Suska Riau akhirnya memperbolehkan masuk ke dalam Gedung Rektorat.
Dilansir Cakaplah, adapun tuntutan aksi mahasiswa adalah, pertama meminta perbaikan birokrasi kampus yang sesuai regulasi perundang undangan dan transparansi dalam pengelolaan.
Kedua, menuntut rektor mengembalikan hak demokrasi mahasiswa sebagaimana telah diatur dalam SK Dirjen Pendis Nomor 4961 tahun 2016.
Ketiga, menuntut rektor bertanggung jawab terhadap mangkraknya pembangunan gedung yang telah menelan banyak anggaran.
Keempat, meninjau kembali UKT yang tidak tepat sasaran.
Kelima, menuntut Rektor memberikan fasilitas pendidikan yang lebih layak. Dan yang terakhir menuntut Rektor bertanggungjawab atas temuan belanja yang diduga tidak wajar senilai Rp 42 miliar
Tepat pukul 12.35 Rektor UIN Suska mendatangi massa yang lagi berkumpul duduk di tengah-tengah dalam Gedung Rektorat.
Sebelum berdiskusi bersama mahasiswa, mereka melakukan shalat Dzuhur terlebih dahulu.***
Sumber : riaunews.com
Aks demo mahasiswa UIN Suska Riau di gedung rektorat.
Pekanbaru (KAMPOENG NEWS ) –Ratusan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau melakukan aksi demonstrasi pada Kamis (5/3/2020), yang ditujukan kepada Rektor.
Aksi yang berlangsung di depan gedung rektorat ini sebelumnya sempat terhalang karena tidak diperbolehkan masuk oleh pihak keamanan kampus.
Namun, para calon penerus bangsa ini tak patah semangat dan berhasil masuk melalui gerbang samping.
“Teman-teman kita harus masuk, ini adalah kampus kita, masuk ke Rektorat harga mati, sepakat teman-teman?” teriak Alif Effendy yang merupakan koordinator lapangan aksi sambil memegang toa.
Setelah saling berdebat, Rektor UIN Suska Riau akhirnya memperbolehkan masuk ke dalam Gedung Rektorat.
Dilansir Cakaplah, adapun tuntutan aksi mahasiswa adalah, pertama meminta perbaikan birokrasi kampus yang sesuai regulasi perundang undangan dan transparansi dalam pengelolaan.
Kedua, menuntut rektor mengembalikan hak demokrasi mahasiswa sebagaimana telah diatur dalam SK Dirjen Pendis Nomor 4961 tahun 2016.
Ketiga, menuntut rektor bertanggung jawab terhadap mangkraknya pembangunan gedung yang telah menelan banyak anggaran.
Keempat, meninjau kembali UKT yang tidak tepat sasaran.
Kelima, menuntut Rektor memberikan fasilitas pendidikan yang lebih layak. Dan yang terakhir menuntut Rektor bertanggungjawab atas temuan belanja yang diduga tidak wajar senilai Rp 42 miliar
Tepat pukul 12.35 Rektor UIN Suska mendatangi massa yang lagi berkumpul duduk di tengah-tengah dalam Gedung Rektorat.
Sebelum berdiskusi bersama mahasiswa, mereka melakukan shalat Dzuhur terlebih dahulu.***
Sumber : riaunews.com