KAMPOENG NEWS-SIABU. Musholla Infaqul Mu'minin desa Siabu kecamatan Salo kabupaten Kampar Sabtu 29 Agustus 2020 di resmikan menjadi Masjid.
Peresmian dilaksanakan bersamaan dengan peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriyah, yang di selenggarakan oleh pengurus Musholla Infaqul Mu'minin.
Acara peringatan Tahun Baru Islam dan peresmian Masjid dihadiri Ustadz Diat Kardiat, yang merupakan mubaligh yang sering mengadakan pengajian di desa Siabu, juga hadir Kepala desa Siabu yang diwakili oleh bapak Sukiran, tokoh Agama dan tokoh masyarakat desa Siabu.
Peresmian Masjid ditandai dengan dibukanya tirai yang dibawakan oleh ustadz Diat Kardiat, perwakilan desa, dan tiga tokoh Agama, bapak Kawad, bapak Nasi'an dan bapak Legino.
Perubahan Musholla menjadi Masjid ini diharapkan mampu lebih meningkatkan keimanan masyarakat desa Siabu, sebagaimana disampaikan boleh Pengurus Musholla bapak Sumedi, " kami pengurus merubah Musholla Infaqul Mu'minin menjadi Masjid sudah melalui proses musyawarah dengan seluruh warga khususnya wilayah Musholla".
Beliau juga menambahkan" jadi bukan inisiatif dan keinginan Pengurus, ini keinginan warga, bahkan pihak pemerintahan desa serta pengurus Masjid induk dan Masjid tetangga juga mendukung perubahan Musholla menjadi Masjid, tujuan kami supaya kegiatan ke Islaman dilingkungan ini lebih semangat".
Selain itu kepala desa Siabu yang diwakili oleh bapak Sukiran juga memberikan sambutan, yang intinya pemerintah desa sangat mendukung peresmian ini, " kami pihak pemerintahan desa sangat mendukung, bahkan bapak kepala desa merespon positif, beliau berpesan agar masyarakat lingkungan Masjid yang akan diresmikan lebih rukun dan relegius,sehingga desa kita menjadi aman dan tentram, tambah beliau.
Sementara itu dalam tausiyahnya ustadz Diat Kardiat memberikan pemahaman tentang Masjid dan Musholla, beliau menyampaikan bahwa Masjid dan Musholla dua nama yang berbeda yang mempunyai satu makna, " Masjid tempat dan fungsinya lebih khusus dibandingkan dengan Musholla, kalau Musholla setiap tempat yang digunakan untuk Sholat itu dinamakan Musholla", ungkap beliau.
Beliau juga menambahkan" dengan diresmikannya Musholla menjadi Masjid, kita harapkan jamaahnya bertambah ramai, Shubuh nya lebih banyak lagi, karena standar keimanan disuatu tempat bisa di lihat dari banyaknya jamaah Shubuh nya, tambah beliau.
Diakhir acara pemuka Agama dan Pengurus Masjid baru juga memotong tumpeng yang menjadi tanda bagi orang Jawa untuk meresmikan suatu kegiatan atau tempat.