KAMPOENG NEWS.COM. Pekanbaru - Dikutip dari media terkemuka Nasional Detik.com, Harga karet di Riau naik ke level Rp 18.400 per kg, menyusul harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang sebelumnya naik signifikan ke angka Rp 2.865 per kg.
Sebelumnya, harga karet remah di Riau dipatok di angka Rp 17.000 per kg.
"Harga karet mengalami kenaikan Rp 1.400 per kg atau menjadi Rp 18.400," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja, Kamis (2/3/2023).
Meskipun begitu, harga karet di tingkat berbeda-beda. Seperti di Kampar, harga karet di tingkat petani hanya Rp 9.950 per kg dan masih tetap stabil.
Lalu untuk Rokan Hulu harga naik Rp 525 dari semula Rp 7.750 jadi Rp 8.275 per kg. Harga stabil juga terjadi di Rokan Hilir Rp 8.800 per kg.
Sedangkan di Kuantan Singingi harga karet tingkat petani lebih tinggi dari Rokan Hilir, yakni Rp 9.800. Selisih harga juga terjadi di Indragiri Hulu yang hanya Rp 8.000 per kg.
"Harga bokar tertinggi ada di Bengkalis. Di daerah ini harga karet petani Rp 9.649 per kg dan naik Rp 140 menjadi Rp 9.789, nyaris sampai Rp 10.000," kata Defris.
Naik turunnya harga karet itu, menurut Defris terjadi karena beberapa hal. Untuk itu, Dinas Perkebunan mendorong petani di semua daerah meningkatkan mutu karet dan bergabung dengan kelembagan petani karet.
"Kita Dinas Perkebunan Provinsi Riau selalu berupaya dan mendorong mutu karet petani Riau terus meningkat melalui upaya memperkuat kelembagaan petani karet untuk bergabung dalam UPPB (Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar). Sehingga mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat. Sementara itu, harga untuk produk komoditi perkebunan lainnya," kata Defris.
Sumber : Detik.com